Senin, 30 September 2013

Merakit Varietas Tomat Unggul



MERAKIT VARIETAS TOMAT UNGGUL

BAB I
PENDAHULUAN
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan salah satu komoditas sayur-sayuran yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kandungan dalam tomat sangat banyak, diantaranya vit.A dan berbagai jenis mineral organik. Produksi tomat selama periode 2008-2009 meningkat 5,18% yaitu dari 53,128 t- 55,881 t dengan rerata produktivitas 15,27 t/ha(Direktorat jenderal Holtikultura,2012 dalam Soedomo).
Produksi tomat oleh petani demi memenuhi kebutuhan masyarakat atau keinginan masyarakat dengan banyak mengkonsumsi tomat. Di samping itu, hal penting yang harus dipertimbangkan adalah tujuan pasar. Berhubung permintaan buah tomat saat ini lebih banyak untuk konsumsi instant, maka konsumen cenderung memilih saus tomat daripada buah tomat yang segar.
Untuk memenuhi keinginan masyarakat dan merakit varietas tomat yang baru sehingga nantinya akan banyak dibutuhkan oleh PT atau pengusaha yang membuat saus tomat..Pembuatan saus tomat membutuhkan tomat yang memiliki daging buah yang tebal dan berbagai kriteria lainnya.  Semua kriteria itu dapat diperoleh pada kegiatan pemuliaan tanaman.dari pemuliaan tanaman dapat dihasilkan perakitan varietas unggul baru hibrida yang sesuai dengan pemulia inginkan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh varietas yang sesuai selera konsumen adalah melakukan penyaringan terhadap koleksi plasma nutfah tomat maupun varietas lainnya yang ada melalui kegiatan karakterisasi. Dari makalah ini, dapat akan diperoleh perakitan suatu varietas tomat baru unggul .

Komoditas tomat yang beradaptasi luas akan lebih mudah pengembangannya dibandingkan komoditas yang menghendaki lingkungan spesifik. Prospek pengembangan tomat cukup menggembirakan hingga saat ini (Duriat 1997).


BAB II
ISI

2.1 Tujuan
Dari perakitan ini, tujuan yang ingin diperoleh adalah tomat yang dapat efektif digunakan   untuk pembuatan saus tomat. Dengan kriteria sebagai berikut :
1.      Berbiji sedikit
2.      Daging buah tebal >4mm
3.      Warna merah cerah
4.      Ukuran buah berdiameter > 5 cm
5.      Toleran terhadap penyakit layu bakteri

Selanjutnya program pemuliaan mengikuti tahap-tahap pemuliaan tanaman diuraikan sebagai berikut :

Mengumpulkan Plasma Nutfah Dari Varietas Tomat Yang Ada.

Beberapa plasma nutfah tomat yang telah diteliti oleh pengamat,sehingga dari hasil pengamatan diperoleh beberapa jenis plasma nutfah tomat :
1.      Pengamatan menunjukkan bahwa tebal daging buah berkisar antara 2 sampai >4 mm, masing- masing nomor yang dikarakterisasi mempunyai karakter yang berbeda. Nomor LV-1829, LV-1184, LV-4444, LV-1039, LV-1430, LV-898, dan LV- 762 mempunyai tebal daging buah di atas 4 mm.
Tabel 2. Karakteristik komponen hasil plasma nutfah tomat. KP Lembang, 2003.
No.   Kode lapang   No. aksesi   01  02   03  04     05      06        07        08        09     10   11   12   13   14      15
1 .      TM 6-16-03        1829           5,2  8   2,8   5,7     Merah  Pucat  Cerah   Indented  Fair    4,25  7 Merah   F   5,90   227,5
2.       TM 11-16-03      1184           5,8 15  3,5  5,0     Merah  Kuning Cerah  Indented  Fair    4,15  6 Merah  SF  7,40   287,5
3.       TM 13-16-03      4444           7,5 20  4,7  3,6     Merah  Kuning Cerah  Pointed Good    4,35   2  Merah  R  10,55  290,0
4.       TM 15-16-03     1039            5,0 20  4,8  5,4     Merah  Kuning Cerah Indented Good   4,16   4  Merah  R  14,90  520,0
5        TM 17-16-03      1430           7,0 12   3,0  6,0    Merah Kuning  Cerah  Flat Fair           4,20   8  Merah  F  8,05   335,0
6        TM 20-16-03     898 4           2,12      4,5   4,2   Merah Kuning  Cerah  Pointed Good  4,26    6   Merah  R  9,00  310,0
01 = jumlah buah per tandan, 02 = panjang tandan buah (cm), 03 = panjang buah (cm), 04 = lebar buah (cm), 05 = warna buah tua, 06 = warna kulit buah saat panen, 07 = intensitas warna irisan, 08 = bentuk permukaan buah bagian atas: indented (permukaan buah bagian bawah agak melengkung ke bawah), flat (bentuk permukaan buah bagian bawah rata), pointed (bentuk permukaan buah bagian bawah agak meruncing), 09 = kemudahan petik saat panen: fair (sedang) dan good (mudah dipetik), 10 = tebal daging buah (mm), 11 = jumlah lokul buah, 12 = warna irisan dalam, 13 = bentuk buah yang dominan: SF = shlightly flatteed (agak gepeng), R = round (bulat), F = fllatened (gepeng), HR= high round (sangat bulat), 14 = jumlah buah per pohon, 15 = berat buah per
pohon (g).
Sumber: Engle (2002). Buletin Plasma Nutfah Vol.11 No.2 Th.2005 59

Dari 6 plasma nutfah tersebut , Terpilih 4 nomor plasma nutfah tomat sebagai bahan working collection, yaitu TM 9, TM 12, TM 22, dan TM 23. Sumber : (Yenni Kusandryani, Luthfy, dan Gunawan. Karakterisasi dan Deskripsi Plasma Nutfah Tomat . Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang)

2.      Berdasarkan hasil seleksi terhadap karakter tinggi tanaman, bobot buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, dan cabang produktif maka terpilih empat galur tomat, yaitu PT 3172, PT 4121 F, FMTT-103, dan FMTT-95 dengan kriteria sebagai berikut:
1.              tipe tumbuh tegak atau menyebar.
2.              Ukuran buah besar.
3.              Penampilan buah menarik.
4.              Tahan simpan.
5.              Toleran terhadap organisme pengganggu tanaman.
6.              Daging buah tebal (±4 mm).
7.               Hasil tinggi.

Tabel 3. Diameter buah dan ketebalan daging buah tomat lokal dan introduksi. KP Balitsa,
Lembang. 1999/2000.

No.  Galur           Asal        Diameter buah (cm)   Ketebalan daging buah (mm)
1.   PT 3172      AVRDC            5,262                                 4,60
2.   PT 4121       F AVRDC        4,712                                4,68
3.   FMTT-103  AVRDC           5,553                                 4,26
4.   FMTT-95    AVRDC           5,398                                 3,94

Sumber : (Suryadi, Luthfy, K. Yenni, dan Gunawan. Karakterisasi Koleksi Plasma Nutfah Tomat Lokal dan Introduksi. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang)

Beberapa varietas tomat unggul :

1.      Zamrud
Komoditas:
Tomat
Tahun:
1999
Bentuk Buah:
Bulat
Potensi Hasil:
30 - 45 ton/ha
Rasa:
Manis asam
Umur Panen:
59 - 61 hari
Keterangan:
Cocok untuk dataran rendah dengan daya simpan 8 hari
Status:
Komersial
Mitra
Kontak:
2.      Opal
Komoditas:
Tomat
Tahun:
1999
Bentuk Buah:
Lonjong
Ketahanan Penyakit:
Toleran terhadap penyakit layu bakteri
Potensi Hasil:
30 - 50 ton/ha
Rasa:
Manis masam
Umur Panen:
58 - 61 hari
Keterangan:
Cocok untuk dataran rendah dengan daya simpan 9 hari
Status:
Komersial
Mitra
Kontak:

3.      Mirah
Komoditas:
Tomat
Tahun:
1999
Bentuk Buah:
Bulat agak lonjong
Ketahanan Penyakit:
Toleran terhadap penyakit layu bakteri
Potensi Hasil:
30 - 35 ton/ha
Rasa:
Manis masam
Umur Panen:
55 - 59 hari
Keterangan:
Cocok untuk dataran rendah dengan daya simpan 8 hari
Status:
Komersial
Mitra
Kontak:

4.      Varietas tosca

5.      Varietas Ruby Bep 05-08

6.      Varietas TOPAZ Beb 04-07

Dari sumber yang diketahui terdapat 21 varietas unggul hibrida ditambah dengan indukan F1 tomat anggur yang dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam mengumpulkan keragaman varietas tomat yang sesuai. Dari 21 tomat unggul tersebut, dipilih dua varietas yang akan diseleksi kembali.
Varietas Tomat Unggul

Varietas               Umur Panen      Hasil                      Rekomendasi                    Produsen

                         (HST)             (Ton/Ha)          (Dataran)                   
Lentana F1      60—70            70—80            Rendah—Menengah   Cap Panah Merah
Ratna EWS     68—70            50—70            Rendah                        Cap Panah Merah

Sumber: PT East West Seed Indonesia, PT Tanindo Subur Prima

Seleksi sebelum perluasan genetik

Dari 10 plasma nutfah dan 8 varietas tomat unggul yang telah dikumpulkan, setelah diidentifikasi karakteristik masing-masing varietas maka terdapat 4 plasma nutfah (TM 6-16-03, TM 17-16-03,  FMTT-103 dan PT 3172 )   dan 3 varietas tomat unggul (tosca,Opal,dan Mirah)
Dari ketujuh varietas tersebut, diseleksi kembali yang lebih banyak memenuhi kriteria yang diinginkan, yaitu 7 varietas yang memiliki kesesuaian dengan hasil yang diinginkan .yaitu varietas Opal dengan plasma nutfah PT 3172.
Perluasan genetik
Setelah dipelajari sifat genetik dari kedua varieatas maka dilakukan perluasan genetik dengan cara hibridisasi atau persilangan. Hasil hibridisasi ini akan menghasilkan varietas dengan genotip baru.

Seleksi setelah perluasan genetik
Tanaman yang telah berhasil disilangkan diseleksi kembali untuk mendapatkan varietas dengan genotip yang sesuai dengan yang didinginkan . Metode seleksi yang diterapkan tergantung pada cara perkembangbiakan tanaman .
Seleksi yang dilakukan metode single seed descent.karena meruapakan metode yang sederhana, tidak dilakukan generasi pada generasi awal.ekonomis untuk tanaman berumur pendek seperti tomat, seleksi alam pada generasi awal dapat meningkatkan frekunsi gen-gen baik. Metode single seed descent merupakan metode yang dimulai dengan dua persilangan tetua yang berbeda. Pada keturunan hasil persilangan tidak dilakukan seleksi, tetapi diambil satu biji secara acak dari setiap tanaman. Tidak adanya seleksi, maka tidak terjadi perubahan gen tetapi dengan penyerbukan sendiri hanya merubah frekuensi genotip.
Frekuensi genotip hozygot meningkat,sedangkan frekuensi gen tipe heterozygot akan berkurang. Pengambilan benih dan penanamannya dihentikan apabila dianggap telah diperoleh banyak galur homozygor. Biasanya pada generasi F5 atau F6. Masing-masing galur kemudian diperbanyak sehingga dapat ditumbuhkan dengan jarak tanam komersial pada beberapa lokasi guna pengujian terhadap beberapa macam lingkungan pada beberapa musim.
Buat persilangan antar tetua yang memiliki sifat    keunggulan.
- Tanam seluruh benih F2 yang dihasilkan. Pada saat panen, ambil satu biji F3 dari tiap tanaman dan campur.
- Tanam seluruh benih F4 dari sampuran satu biji tiap tanaman F3. Lakukan seleksi individu dan panen tanaman terpilih secara terpisah
- Tanam dalam barisan seluruh benih F5 yang dihasilkan dari tanaman
F4 terpilih. Lakukan seleksi galur dan panen biji F6.
- Tanam benih F6 yang dihasilkan dari galur F5 terpilih ke petakan-petakan untuk perbanyakan benih F7
- Lakukan uji daya hasi pendahuluan (UDHP) yang menyertakan
varietas pembanding dengan beberapa ulangan .
- Lakukan uji daya hasi lanjut (UDHL) yang menyertakan varietas pada berbagai kondisi lingkungan. Jika unggul lepas sebagai varietas baru

Evaluasi dan pengujian
Tanaman tomat yang telah diseleksi kembali dilakukan evaluasi dan pengujian.Adapun untuk evaluasinya diamati dengan beberapa variabel yaitu :
1.      Berbiji sedikit
2.      Daging buah tebal >4mm
3.      Warna merah cerah
4.      Ukuran buah berdiameter > 5 cm
5.      Tahan terhadap OPT
          Pengujian tersebut dilakukan pada tiga lingkungan yang berbeda pada dataran sedang dengan agroklimat yang berbeda. Dilakukan pada 2 musim,hujan dan kemarau.Hasil dari evaluasi dan pengujian akan dianalisis sesuai dengan kondisi yang diharapkan untuk dapat dikembangkan atau dibudidayakan.
pelepasan
calon varietas yang akan dilepaskan dilakukan penyusunan deskripsi. Varietas harapan yang terbukti unggul berdasarkan hasil uji multilokasi dan memenuhi persyaratan dapat dilepas menjadi varietas baru .Maka varietas dapat didaftarkan pada Dinas Pertanian kemudian dilakukan sidang pelepasan varietas dengan melihat uji BUSS yang dapat menyatakan apakah varietas ini dapat dilepaskan.(Kuswanto,2012).  Pelepasan varietas dilakukan melalui sidang pelepasan varietas. Calon varietas yang lulus dalam sidang pelepasan dapat dilepas menjadi varietas baru melalui SK Menteri Pertanian. Dari hasil sidang pemulia akan mendapat haknya yaitu hak perlindungan varietas tanaman.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Untuk merakit suatu varietas tomat unggul baru, diperoleh sumber 10 plasma nutfah dan 8 varietas unggul yang sudah ada. Setelah dilakukan seleksi, varietas Opal dengan plasma nutfah PT 3172 merupakan varietas yang memenuhi kriteria sesuai dengan tujuan.
2.      Dari perakitan ini, tujuan yang ingin diperoleh adalah tomat yang dapat efektif digunakan   untuk pembuatan saus tomat. Dengan kriteria sebagai berikut :
1.         Berbiji sedikit
2.         Daging buah tebal >4mm
3.         Warna merah cerah
4.         Ukuran buah berdiameter > 5 cm
5.         Tahan terhadap penyakit layu bakteri
3.      Metode Seleksi yang digunakan adalah metode single seed descent
4.      Setelah melalui tahap pengujian, varietas baru (BUSS) dilepaskan sesuai dengan peraturan pemerinta.

Daftar Pustaka
Anonim.2012.Keragaman buah tomat.(http://infobuahtomat.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-tomat.html) diunduh tanggal 15 Februari 2013
Anonim. 2004.Buletin Plasma Nutfah Vol.10 No.2 Th.2004
Kuswanto.2012.Pemuliaan tanaman.(Kwt-pendahuluan-pengertian-dan –program-pemuliaan.pdf)
Suedomo.2012.Uji Daya Hasil Lanjutan tomat Hibrida di Dataran Tinggi Jawa Timur.Balai Penelitian Tanaman Sayuran:Lembang
Yenni Kusandryani, Luthfy, dan Gunawan. Karakterisasi dan Deskripsi Plasma Nutfah Tomat . Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang
Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Indoneswian Vegetables research Institute)